Selasa, 24 Juni 2008

PERSAINGAN ADALAH LEVERAGE BAGI BISNIS ANDA

Dunia terasa indah dengan adanya persaingan,dalam bidang apapun persaingan pasti terjadi.Mulai dari proses penciptaan kita sampai ajal menjemput,persaingan selalu terjadi,dalam diri kita saja selalu terjadi persaingan,persaingan antara malas dan rajin,persaingan antara baik dan buruk,persaingan antara optimis dan pesimis,dan jutaan persaingan lainya.Entah kita sadari ataupun tidak.
Dalam dunia bisnis juga selalu terjadi persaingan setiap saat,secara langsung atau tidak langsung.

Misalnya:Apakah pedagang mainan bersaing dengan penjual martabak ?,bisa jadi.Secara kasat mata memang kelihatanya tidak ada persaingan,tetapi coba kita lihat kasus ini.Seorang ibu bersama anaknya umur 5 tahun berangkat dari rumah membawa uang Rp,30.000,-dengan niatan mau membeli 2 porsi martabak senilai uang yang di bawa,tetapi diperjalanan sang anak melihat penjual mainan lalu merengek untuk dibelikan sebuah mainan seharga Rp,15.000,-,karena tidak tahan dengan rengekan sang anak maka ibu membelikan mainan tersebut.Akhirnya ibu hanya membeli martabak dengan sisa uang tadi yaitu lima belas ribu Rupiah.

Dalam kasus ini,bisa dibilang terjadi persaingan antara penjual martabak dengan penjual mainan walaupun keduanya tidak merasa bersaing.Karena bila tidak ada penjual mainan maka penjual martabak akan mendapat tambahan omset lima belas ribu Rupiah dari sang ibu.

Jadi persaingan dalam bisnis itu sangat luas sekali skalanya.Yang paling terasa adalah bila bidang jasa atau produk yang ditawarkan hampir sama.Tetapi tidak menutup kemungkinan dalam produk atau jasa yang sangat jauh berbeda.Contoh lainya,bisa saja saat ini terjadi persaingan antara pedagang buku dan alat tulis sekolah dengan taman wisata Ancol.Dengan dana yang terbatas dari konsumen kedua produk dan jasa tersebut,bisa saja konsumen memilih salah satu dari dua pilihan itu.Bila beli buku dan alat tulis tidak bisa berwisata ke Ancol,tetapi bila ke Ancol maka tidak cukup buat beli buku dan alat tulis.Tergantung mana yang akan diutamakan dan dianggap lebih penting oleh konsumen tadi.Ini bukan mengada-ada tapi memang nyata dalam dunia persaingan.

Apa lagi dalam bidang usaha atau bisnis yang saling bersentuhan atau malah sama persis,persaingan akan lebih terasa.Lalu bagaimana kita melihat persaingan ini dengan prespektif yang memberdayakan.Karena tidak jarang persaingan ini malah menimbulkan hal-hal yang tidak sehat dan malah melemahkan nyali.

Misalnya ada yang memakai jasa dukun atau "orang pintar" untuk memenangkan persaingan,dan banyak sekali yang melakukan hal ini.Atau ada yang jadi sewot-sewotan lalu putus hubungan pertemanan atau malah ada yang akhirnya menyerah dan menutup bisnisnya,dan berbagai dampak negatif lainya.Tetapi bila di cermati sebenarnya kita bisa menjadikan persaingan sebagai sesuatu yang positif dan bahkan bisa memacu bisnis kita untuk menjadi lebih maju dan berkembang.

Coba kita lihat persaingan dari sudut pandang yang positif,misalnya:
1.Persaingan adalah hukum alam.
Allah telah menjadikan persaingan sebagai salah satu hukum alam yang tidak bisa di hindari,maka nikmatilah persaingan sebagai sebuah seni hidup.karena bila kita "sewot" dengan persaingan maka kita akan sewot sepanjang hidup kita,nggak enak kan..?

2.Persaingan adalah Vitamin.
Bila kita melihat persaingan sebagai vitamin maka kita malah akan mencari pesaing,nah lho.. kok bisa ?,ya iya lah...semakin banyak "minum'' vitamin maka bisnis kita akan semakin sehat.Tul..nggak..?

3.Persaingan adalah motivator.
Bila kita ingin selalu bersemangat dalam hidup atau dalam berbisnis maka kita harus selalu mempunyai motivasi diri dan untuk menumbuhkan motivasi yang murah meriah adalah dengan menjadikan pesaing sebagia motivator abadi.Jadi tidak harus sering-sering ikut seminar motivasi karena kita sudah punya motivator gratisan..he..hee...heee....

4.Persaingan adalah cermin.
Bercermin adalah sesuatu yang sangat bermanfaat apalagi untuk para wanita,tiada hari tanpa bercermin.Bagaimana dengan bisnis Anda apakah sudah mempunyai pesaing untuk selalu bercermin.Semakin bagus "cermin" kita maka semakin rajin untuk "berdandan" untuk memperbaikai bisnis kita.

5.Persaingan adalah cambuk.
Kuda akan lari lebih kencang bila di cambuk,maka bila bisnis Anda mau berlari sekencang kuda maka carilah "cambuk" yang sepadan.Bila tidak,maka "kuda" Anda akan berhenti ditempat.Dengan tidak adanya cambuk/pesaing maka biasanya membuat kita terlena sehingga bisa terkena sindrom zona kenyamanan.Dan itu malah berbahaya bagi masa depan bisnis kita.

6.Persaingan adalah Jamu.
Memang pada awalnya persaingan sering bikin sewot seperti kita minum jamu,pahit pada saat meminumnya tetapi insya Allah akan membawa manfaat setelahnya.Bila kita memaknai persaingan seperti minum jamu maka,saya yakin sewotnya tidak terlalu lama.Apalagi bila yang dipilih jamu beras kencur yang tidak pahit...tinggal glek..gleg...mak nyuuuus (bercanda).

Anda bisa menambahkan sendiri,persaingan itu apa sesuai pengalaman,tetapi dengan sudut pandang yang positif,tentunya.
Bila kita mempunyai pandangan yang positif tentang persaingan usaha atau bisnis,maka insya Allah bisa menjadi leverage atau daya ungkit bagi kemajuan kita.
Salah satu jebakan yang sulit di lalui dalam masalah ini adalah tentang MENYAINGI atau DISAINGI.Dua hal yang kelihatanya mirip tetapi sebetulnya berbeda.

Saya menemui banyak orang yang siap MENYAINGI tetapi tidak siap untuk DISAINGI..kok bisa...?.Bisa saja,dan kebanyakan seperti itu.Karena sudut pandang yang menyaingi dan yang disaingi biasanya bertolak belakang.

Yang menyaingi merasa:saya kan bisa jualan dimana saja,kan ini tempat saya sendiri,mau jualan apa saja terserah saya,saya kan berhak jualan apa saja yang lagi laris,dan berbagai sudut panjang khas yang menyaingi.

Tetapi coba lihat sudut pandang yang di saingi,misalnya:kan saya lebih dulu jualan,enak saja orang itu,saya sudah susah payah mencari pasar,eh malah dia ngikut-ngikut,orang disekitar sini kan sudah menjadi pelanggan saya,dan berbagai alasan lainya.

Itu sah-sah saja dari sudut pandang masing-masing,antara yang menyaingi dan yang di saingi.
Dan lucunya,biasanya sudut pandang tersebut akan dipakai oleh orang yang sama ketika dalam posisi yang sebaliknya.Jadi ketika menyaingi,memakai sudut pandang pertama dan ketika disaingi memakai sudut pandang kedua,aneh tapi fakta.

Maka akan lebih baik bila kita meluruskan pemahaman tentang persaingan dengan sudut pandang yang memberdayakan bukan yang melemahkan...

Selamat menyelami persaingan yang hot...n sukses slalu buat Anda.

By:Mukhlis,Owner BM.Raihan

0 komentar: