Minggu, 30 Maret 2008

PARADOKS PARA PENGEMIS

Hampir setiap hari saya menjumpai pengemis,entah itu di lampu merah,di pasar Jatinegara atau Tanah Abang ataupun diberbagai sudut kota jakarta.Ada yang sudah tua,yang muda tapi cacat atau bahkan yang masih balita.Memilukan memang,tapi itulah realita yang ada.
Memang tidak mudah untuk mengambil sikap ketika ditodong olah para pengemis,entah memberi atau tidak,dan menurut saya tidak ada salah atau benar dengan pilihan sikap kita,tergantung sudut pandang kita.

Mungkin ada yang memberi karena memang pemurah atau karena kasihan,sedang mood,baru dapat rezeki atau bahkan untuk menutupi rasa bersalah karena habis berbuat dosa dan mungkin masih ada sejuta alasan lain ketika kita memberi pengemis.Sedang alasan tidak memberi juga sangat beragam,bisa karena pelit,lagi bokek,lagi bete atau karena tidak setuju dengan profesi yang satu ini.Kalau tidak salah MUI pernah mengeluarkan fatwa tentang larangan memberi sedekah kepada orang yang berprofesi pengemis.

Memang sudah menjadi rahasia umum,bahwa para pengemis yang ada di seantero Jakarta atau bahkan di seluruh Indonesia menjadikan mengemis sebagai profesi bahkan ada yang mengorganisir dengan menyediakan layanan antar jemput.Canggih bukan..?.Mungkin juga ada yang yang berburu calon pengemis ke desa-desa tertinggal,semakin tua atau semakin cacat akan semakin diterima karena itulah senjata utama "profesi" ini,sangat berbeda dengan persyaratan melamar pekerjaan formal.

Ok...saya tidak akan ngelantur lebih jauh lagi tapi pada postingan kali ini saya akan mengomentari tentang sifat pengemis yang sebetulnya sangat OPTIMIS.nah lho...gimana sih?,begini saudaraku,coba Anda perhatikan bila menjumpai pengemis,apakah mereka menyerah bila ditolak orang?,bukankah mereka akan mencari "prospek"baru dan tidak akan berhenti sampai penghasilan hari itu dirasa cukup,padahal mereka tidak pernah ikut seminar atau pelatihan tentang memprospek orang dan bagaimana menclosing prospek.Bukankah sebetulnya mereka tidak punya rasa putus asa?,dan bagaiman body language mereka yang sangat totalitas bak aktor kawakan agar menimbulkan rasa iba.Disisi inilah saya melihat sebuah paradoks sifat pengemis,disatu sisi mereka kelihatan sangat lemah dan tidak berdaya tapi disisi lain sebetulnya mereka punya daya juang yang sangat tinggi untuk bertahan hidup dan mencari nafkah.tetapi yang salah adalah penerapan rasa optimis dan totalitas tadi pada profesi yang sangat dibenci Allah SWT .

Tapi kenapa kok mereka memilih profesi tersebut?.Mungkin mereka punya alasan yang sangat beragam.Coba seandainya mereka memilih profesi sebagai saleman atau menggeluti bisnis MLM,mungkin mereka akan sukses luar biasa bila sifat optimisme dan pantang menyerah masih melekat pada diri mereka.Dan juga mereka akan semakin terasah dengan pelatihan dan seminar,sehingga keahlian mereka semakin meningkat.
Tapi menurut saya memang manusia cenderung punya sikap yang paradoks atau bertolak belakang,dan mungkin ini kelemahan manusia.Misalnya sebagai pebisnis saya menjumpai paradoks pebisnis dalam masalah persaingan.Banyak sekali yang merasa siap untuk menyaingi tetapi belum atau bahkan tidak siap ketika disaingi.Contoh kasusnya begini:Ada seorang pedagang bernama Hero,dia sudah siap untuk buka cabang di sebelah kompetitor bernama Zero,akan tetapi mas Zero merasa terusik dengan dibukanya toko si Hero disebelah tokonya.Mas Zero menyampaikan keberatanya kepada si Hero dengan berbagai alasan dan pertimbangan akan tetapi si Hero tidak memperdulikan keberatan mas Zero karena ia merasa lebih besar dan merasa bahwa dia akan memenangkan persaingan di wilayahnya mas Zero dan menurut dia alasan yang dikemukakan mas Zero terlalu mengada-ada.Setahun berlalu dan terbukti bahwa tokonya si Hero akhirnya lebih ramai dibanding tokonya mas Zero.
Di bulan berikutnya ternyata ada rencana dari konglomerat bernama pak Giant yang akan membuka cabang di sebelah tokonya si Hero yang pertama,dan ternyata si Hero juga merasa terusik dan mengajukan keberatan kepada pak Giant agar tidak jadi membuka cabang di sebelah tokonya,dan ternyata alasan yang dikemukakan si Hero sama persis dengan alasan mas Zero setahun yang lalu dan pada saat itulah dia merasa bahwa keberatan mas Zero setahun yang lalu ternyata benar dan realistis.Ternyata pak Giant juga tidak menggubris protes si Hero dan di bulan itu dibukalah toko Pak Giant yang 10 kali lebih besar dan lebih lengkap serta lebih murah persis disebelah tokonya si Hero.Setelah berjalan 2 bulan akhirnya tokonya Si Hero terpaksa ditutup karena kalah bersaing dengan tokonya pak Giant.
Dalam kasus ini kita lihat si Hero siap menyaingi akan tetapi belum siap disaingi,dan memang begitulah kebanyakan manusia selalu melihat sesuatu dari sudut pandang yang sempit,menguntungkan dia atau tidak titik.
Apa komentar Anda...?
Salam sukses slalu...
By:Mukhlis,Owner BM.Raihan

Jumat, 28 Maret 2008

DI BALIK KESUKSESAN TEH BOTOL SOSRO

Coca-Cola dan Pepsi adalah segelintir perusahaan asing yang produk minumannya familiar di kalangan masyarakat Indonesia. Saking hebatnya brand image yang dibangun sehingga seolah-olah produk mereka telah manjadi bagian dari hidup bangsa kita. Dengan leluasa mereka menjadikan indonesia dengan segala potensinya menjadi pasar empuk bagi produk yang dihasilkan. Tidak banyak produk indonesia yang begitu membanggakan dan mampu "menghajar" kekuatan kapitalis internasional itu.
Salah satu produk membanggakan itu adalah Teh Botol Sosro.Kesuksesesan sosro dalam merebut hati konsumen Indonesia sesungguhnya dilihat dari aspek pemasaran cukup unik. Sosro,dalam beberapa hal, telah mengabaikan hukum-hukum umum yang terdapat di ilmu pemasaran.

Misalnya saja mengenai perlunya riset pasar sebelum meluncurkan produk. Konon kabarnya sebelum sosro hadir, ada sebuah perusahaan asing yang ingin mengeluarkan produk teh dalam botol seperti yang dilakukan sosro saat ini. Kala itu sang perusahaan menyewa jasa sebuah biro riset pemasaran untuk menguji kelayakan dan prospek produk tersebut di Indonesia. Setelah meneliti dan mengamati kebiasaan minum teh di masyarakat sang biro pun menyimpulkan bahwa produk ini tidak memiliki prospek bagus untuk dipasarkan di Indonesia. Biro itu beralasan bahwa budaya minum teh pada bangsa Indonesia umumnya dilakukan pagi hari dalam cangkir dan disajikan hangat sehingga kehadiran teh dalam kemasan botol justru akan dianggap sebuah keanehan.

Sosrodjojo, pendiri perusahaan sosro, justru berpikir sebaliknya. Awalnya ide kemasan botol berasal dari pengalaman tes cicip (on place test) di pasar-pasar tradisional terhadap teh tubruk cap botol. Pada demonstrasi pertama teh langsung diseduh di tempat dan disajikan pada calon konsumen yang menyaksikan. Namun cara tersebut memakan waktu lama sehingga calon konsumen cenderung meninggalkan tempat. Kemudian pada uji berikutnya teh telah diseduh dari pabrik dan kemudian dimasukkan ke dalam tong-tong dan dibawa dengan mobil. Akan tetapi cara ini ternyata membuat banyak teh tumpah selama perjalanan karena saat itu struktur jalan belum sebaik sekarang. Akhirnya sosro mencoba untuk memasukkannya pada kemasan-kemasan botol limun agar mudah dibawa. Berangkat dari itu mereka berpikir bahwa penggunaan kemasan botol adalah alternatif yang paling praktis dalam menghadirkan kenikmatan teh lansung ke konsumen.

Dari awal produk ini ditargetkan untuk konsumen yang sering melakukan perjalanan seperti supir dan pejalan kaki sosro . Sosro menyadari bahwa segmen konsumen ini memiliki keinginan hadirnya minuman yang dapat menghilangkan dahaga di tengah kelelahan dan kondisi panas selama perjalanan. Atribut kepuasan ini dicoba untuk dipenuhi dengan menghadirkan minuman teh dalam kemasan botol yang praktis dan tersedia di kios-kios sepanjang jalan. Untuk menambah nilai kepuasan teh botol ini disajikan dingin dengan menyediakan boks-boks es pada titik-titik penjualannya (penggunaan kulkas pada saat itu belum lazim).

Tentu saja merubah kebiasaan tak semudah membalik telapak tangan . Pada masa-masa awal peluncurannya, teh botol sosro tidak banyak dilirik oleh konsumen. Mereka justru menganggap aneh produk ini karena kemasan botol dan penyajian dinginnya. Namun sosro tidak patah arang. Perusahaan ini terus mengedukasi pasarnya melalui iklan-iklan di berbagai media dan promosi-promosi on the spot. Perlahan tapi pasti produk teh botol sosro mulai mendapatkan tempat di hati konsumen Indonesia. Terlebih ketika slogan "Apapun makannya, minumnya teh botol sosro" di munculkan. Slogan ini tidak saja mengguncang sesama produk teh namun juga produk minuman secara keseluruhan.

Keunikan kedua dari metode pemasaran teh botol sosro adalah pada kekakuan dari produk itu sendiri. Sesuai teori pemasaran, konsumen secara alami mengalami perubahan atribut kepuasan seiring berjalannya waktu. Perubahan itu dapat disebabkan karena gaya hidup, kondisi ekonomi, atau kecerdasan yang makin meningkat. Seiring perubahan pasar itu harusnya produk yang dipasarkan harus menyesuaikan dan mengikuti tren yang ada. Namun yang terjadi pada produk teh inovatif ini justru kebalikan. Semenjak diluncurkan pada tahun 1970, produk teh botol sosro baik rasa, kemasan logo maupun penampilan tidak mengalami perubahan sama sekali. Bahkan ketika perusahaan multinational Pepsi dan Coca cola masuk melalui produk teh Tekita dan Frestea, Sosro tetap tak bergeming. Alih-alih merubah produknya, dengan cerdas sosro justru melakukan counter branding dengan mengeluarkan produk S-tee dengan volue yang lebih besar. Strategi ini ternyata lebih tepat, kedua perusahaan multinasional itu pun tak berhasil berbuat banyak untuk merebut hati konsumen Indonesia.

Sekelumit kisah sukses sosro itu memberi pelajaran pada kita betapa pemasaran tidak hanya sekedar ilmu yang eksak. Faktor knowledge terkadang hanya memberi kontribusi kecil pada kesuksesan produk kita ketika dipasarkan. Faktor sisanya adalah seni dan intuisi yang dapat memandu para pemasar mencapai hasil yang di luar dugaan. Gabungan antara ketiganya lah yang dapat menghasilkan seorang pemasar yang jenius dan berpikir di luar kebiasaan yang Ada. Mungkin tidak banyak orang seperti itu di dunia ini, tapi mungkin juga dari jumlah yang sedikit itu ternyata Anda lah salah satunya.
By M.T.Assyaukani
Sumber;http://www.marketing.co.id/WebSite/DisplayArticle.aspx?Id=16

Di posting ulang oleh:Mukhlis,Owner BM.Raihan

TAMU TAK DIUNDANG ITU DATANG LAGI

Jam 4 dini hari tadi warnetku dot com kedatangan tamu tak diundang untuk yang kedua kalinya,tepatnya ada sekitar 6 orang maling yang menyatroni warnet kami tapi Alhamdulillah aksi mereka bisa digagalkan oleh "tim buru sergap" kami yang masih siaga karena memang 2 minggu yang lalu juga berhasil mengganggalkan aksi para durjana yang sama.
Saya sangat bersyukur karena tidak jadi merugi sekitar 40-50 juta karena ulah para maling tadi,tetapi kejadian itu menjadikan saya berfikir ulang untuk meneruskan usaha yang satu ini,karena setelah saya renungkan banyak sekali hal yang tidak bisa kami kontrol dalam usaha ini.salah satunya adalah seringnya Speedy sebagai mitra kami,ngadat pada jam-jam ramai pengunjung lalu setelah pelanggan kami pada kabur,Speedy "menyapa" kami lagi dan setelah ada beberapa pengunjung lagi,eeh... Speedy ngambek lagi,begitu pula dengan PLN sebagai ruh bisnis ini sering mengganjar kami dengan pemadaman tanpa pemberitahuan bahkan pernah dalam satu bulan 4-5 kali kami mengalami pemadaman.Dan yang paling beresiko adalah ulah "para pencari Syetan" tadi,yang tidak pernah bisa diduga sebelumnya.Sebetulnya saya akan mempertahankan usaha ini bila para maling tadi mau diajak kordinasi,kalau nggak miskoll yaa..paling nggak sms dulu lah bila mau beraksi jadi kami lebih siap "menyambut" mereka...ha..haa...haaaa

Dan akhirnya saya harus menjadikan peristiwa tadi untuk memacu diri dalam mengambil peluang-peluang baru,salah satunya adalah percepatan bisnis online yang sedang kami gagas,dan sebelumnya saya juga sudah mendaftar dalam workshop sehari tentang bisnis online yang diadakan TDA.

Saya berharap masa transisi dari bisnis warnet ke bisnis online ini berjalan lancar sesuai rencana dan mungkin suatu saat nanti ketika bisnis online kami sukses,kami akan "berterimakasih" kepada para maling tadi karena telah memacu andrenalin kami lebih kencang untuk meraih kesuksesan baru...

Bagaimana pengalaman Anda hari ini?.Semoga mendapat spirit baru setiap hari...

Salam sukses slalu..!!
By:MUkhlis,Owner BM.Raihan

"HEBATNYA" ORANG INDONESIA

Ada dua orang yang sedang berdialog. Satu orang Amerika dan satunya orang Indonesia.Orang Indonesia bertanya pada orang Amerika, "Mister, berapa penghasilan anda dan untuk apa saja uang sejumlah itu?".Orang Amerika menjawab, "Penghasilan saya $500, $100 untuk tempat tinggal, $200 untuk makan dan $100 untuk hiburan."."Lalu sisa $100 untuk apa?", tanya orang Indonesia penasaran.Orang Amerika menjawab dengan ketus, "Oh... itu urusan saya, anda tidak berhak bertanya!".Kemudian orang Amerika berbalik bertanya, "Kalau anda bagaimana?"."Penghasilan saya Rp.1juta, Rp.300rb untuk tempat tinggal, Rp.500rb untuk makan, Rp.200rb untuk transport, Rp.200 ribu untuk sekolah anak dan Rp.200rb untuk bayar cicilan pinjaman...".Penjelasan orang Indonesia terhenti karena orang Amerika langsung menyetop penjelasan itu dan bertanya. "Uang itu jumlahnya sudah melampui penghasilan anda, sisanya dari mana?", kata orang Amerika itu keheranan.Kemudian, orang Indonesia menjawab dengan enteng, "Begini mister, tentang uang yang kurang itu urusan saya dan anda tidak berhak bertanya-tanya!"

Sumber;Nyamuk.com
Di posting ulang oleh:Mukhlis,Owner BM.Raihan

Selasa, 25 Maret 2008

MODAL UTAMA ADALAH KEJUJURAN

ISAAC D:"KEPERCAYAAN DAN KEJUJURAN ITU BAGAIKAN MATA UANG,YANG LAKU DIMANA SAJA,DAN NILAINYA TIDAK TERBATAS"
Kebanyakan orang beranggapan bahwa modal utama dalam bisnis adalah uang,baik ketika baru memulai ataupun dalam mengembangkan bisnis itu.Maka banyak orang belum berani memulai bisnis karena merasa modalnya belum cukup,ataupun tidak bisa mengembangkan bisnis yang sudah dijalani hanya karena tidak ada tambahan modal.

Sebenarnya pemahaman tersebut tidak 100% salah,karena memang modal uang juga penting tetapi harus dipahami bahwa sebetulnya modal paling utama dalam bisnis adalah kepercayaan dan kejujuran seperti yang telah dicontohkan oleh Al-Amin Rosulullah.karena dengan modal tersebut kita bisa mendapatkan peluang bisnis yang lebih besar,entah dengan mendapat pinjaman uang ataupun networking yang semakin luas.

Nabi Muhammad saw sendiri telah membuktikan kekuatan sifat jujur ini baik dalam berbisnis ataupun dalam kehidupan bermasyarakat sampai-sampai para kafir Quraisy yang notabene adalah musuh beliau lebih memilih Rosulullah Saw daripada kepada orang lain ketika mau menitipkan sesuatu.

Akan tetapi sangat disayangkan saat ini jarang sekali ummatnya yang mengikuti jejak beliau dalam hal kejujuran.Begitu juga dengan para pelaku bisnis saat ini banyak yang menyepelekan "mata uang" internasional ini yang lebih bernilai daripada Dollar Amerika ataupun Yuronya Eropa.Saya sendiri menjumpai banyak pebisnis yang mulai redup usahanya bahkan ada yang hancur lebur karena tidak bisa menjaga kepercayaan yang diberikan para relasi bisnisnya.
Dan faktanya,sangat sulit sekali untuk mendapatkan modal kepercayaan itu lagi bila pernah tercoreng dengan kasus ini atau bahkan tidak sama sekali.
Bagaimana dengan Anda...?,Berapa nilai "kurs"kejujuran Anda bila diRupiahkan..?

Salam sukses slalu...
By:Mukhlis,Owner BM.Raihan

Senin, 24 Maret 2008

OPTIMISME KONDEKTUR BUS KOTA

Sebagai apapun kita saat ini,entah sebagai pengusaha (tda) ataupun karyawan (tdb) apalagi masih ampibhi alias karyawan yang sedang merintis usaha sikap optimisme harus selalu menyertai,karena tanpanya kita akan cepat menyerah dan akhirnya kalah.

Bahkan seorang kondektur bus kotapun punya rasa optimisme yang tinggi,coba perhatikan apa yang dilakukan seorang kondektur ketika mencari penumpang,tentu ia akan meneriakkan tujuan busnya kepada setiap orang yang ia jumpai dan bagai melihat setiap orang yang berjejer dijalanan adalah jelmaan uang Rp,2.000,- yang berserakan yang akan ia pungut dengan bersemangat.
Dan seorang kondektur tidak memperdulikan banyaknya penolakan dari calon penumpang karena memang tujuan mereka berbeda dan semua penolakan yang ia jumpai tidak akan membuatnya putus asa atau menghentikan teriakaanya.

Ia akan terus berteriak untuk mendapatkan penumpang baru sampai tidak ada lagi tempat untuk menginjakkan kaki di bus tersebut dan mungkin saat itulah ia akan merasa sangat sukses
Coba bayangkan bila seorang kondektur bus kota dengan tampang pesimistis,tidak meneriakkan tujuan busnya atau mungkin hanya sesekali dengan suara yang lirih nyaris tak terdengar dan setiap ada penolakan akan membuatnya semakin lunglai seperti sarung yang tidak terpakai lalu berpikir bahwa setiap orang yang berdiri dipinggir jalan bukan targer marketnya.Maka bisa dipastikan hari itu juga ia akan pecah kongsi dengan sopirnya alias kehilangan pekerjaanya

Dalam dunia bisnis juga tentu akan banyak sekali kita temui tantangan dan rintangan yang lebih berat daripada apa yang dihadapi oleh seorang kondektur bus,akan tetapi bila kita punya sikap optimisme yang tinggi pasti kita bisa menaklukkan semua tantangan dan rintangan tersebut dengan mudah,namun sebaliknya bila yang lebih dominan adalah pesimisme maka sekecil apapun rintangan didepan kita tidak akan bisa teratasi dengan baik
Bagaimana dengan Anda ?,saya yakin Anda akan meniru sikap optimisme kondektur yang pertama.
Sukses slalu untuk kita semua....
By:Mukhlis,Owner BM.Raihan

Sabtu, 22 Maret 2008

KESAN PERTAMA HARUSNYA TANPA CELA

Beberapa hari yang lalu ada seorang teman yang mengalami pelajaran pahit tentang kesan pertama ini.Memang teman saya ini sedang membara semangatnya dalam bisnis properti,dia mentargetkan bisa membeli minimal 10 properti di tahun 2008 ini,dengan harga minimal 1 M perunitnya,funtastik memang untuk seorang pemula.

Pada saat proses negoisasi properti yang pertama senilai1-1,5 M dengan dua bank yg berbeda belum deal,teman saya ini membuat janji dengan seorang broker di suatu tempat untuk tawar-menawar sebuah properti senilai 6M,maka meluncurlah teman saya ini dengan menumpang taxi dengan ditemani seorang ustadh,nah lucunya eh... yang menyakitkan adalah pada saat bertemu dengan broker tersebut,sang broker tidak mengakui kalau sudah membuat janji dengan teman saya itu dan dia langsung nyelonong dengan mobil Avansanya tanpa memperdulikan teman saya yang dibuatnya bingung.

Setelah diamati ternyata biangnya adalah penampilan teman saya itu yang kurang "menjual" dan begitu juga dengan penampilan ustadh yang hanya memakai sandal jepit.Mungkin yang ada dalam benak broker tersebut adalah sejuta tanda tanya,dan akhirnya berkesimpulan pada pandangan pertama yang "kurang menggoda".Broker itu juga barangkali berpikir mana mungkin dia mau membicarakan sebuah properti senilai 6 M dengan orang yang penampilanya seperti seorang mahasiswa yang sedang bokek seperti teman saya tsb.Menyakitkan memang tetapi itulah yang terjadi dan begitulah pandangan sebagian besar orang tentang penampilan.
Memang penampilan kadang menipu mata,berapa banyak orang yang penampilanya keren tetapi sebetulnya bokek tetapi tidak sedikit juga yang penampilanya sedehana seperti teman saya itu tetapi sebetulnya penghasilanya bisa sampai ratusan juta perbulan.Dan memang begitulah kebanyakan pengusaha skala UKM yang tdk mementingkan penampilan yang serba necis tapi yang penting penghasilanya manis.

Tetapi memang kita harusnya bisa menempatkan diri dan menyesuaikan penampilan dengan siapa kita akan berhubungan agar tidak mengalami kejadian seperti teman saya tadi,kecuali kita mau meniru Om Bob Sadino...
Salam sukses slalu.....
By:MUkhlis,Owner BM.Raihan

Jumat, 21 Maret 2008

ANTARA HARAP DAN CEMAS

Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan pencerahan dari seorang guru saya tentang bagaimana menempatkan khouf dan roja' dalam konteks yang proporsional.Dalam berdo'a kita harus menyeimbangkan antara dua hal yang bertentangan tersebut,bila rasa takut terlalu mendominasi maka kita akan kehilangan rasa harap begitu juga sebaliknyabila rasa harap terlalu meledak-ledak biasanya rasa takut akan sirna.
Maka sebetulnya rasa takut dan harap bisa diibaratkan sebagai sepasang sayap bagi seekor burung,bagaimana mungkin seekor burung bisa terbang dengan hanya mengandalkan satu sayapnya saja?,begitu juga dengan kita ketika berdoa,tidak mungkin akan dikabulkan oleh Allah bila kita hanya mengandalkan salah satu dari dua syarat tersebut
Begitu juga bila kedua unsur tersebut kita terapkan dalam teori mencari nafkah,harusnya seimbang antara kedua unsur tersebut.Jangan kita terapkan teori tentang zuhud (salah satu bentuk khouf) kepada orang yang masih miskin,tetapi zuhud itu harus ditekankan kepada orang yang sudah kaya,sedang kepada yang masih miskin harus lebih ditekankan untuk lebih giat mencari rizki yang lebih banyak dengan menselaraskan antara upaya dan pengharapan,karena kalau yang zuhud itu orang miskin maka tidak akan ada semangat untuk menjadi kaya dan itu berbahaya bagi perkembangan islam dan bila orang kaya tidak bisa zuhud maka orang tersebut akan cenderung serakah dan kekayaanya juga tidak akan banyak gunanya bagi perkembangan islam
Semoga kita bisa menempatkan rasa cemas dan harap ini pada tempatnya dalam berbagai aspek kehidupan...Amiiin
Salam sukses slalu....
By:Mukhlis,Owner BM.Raihan

Selasa, 04 Maret 2008

WELCOME TO MY BLOGS

Selamat datang..!!
Salam kenal dari saya
Sukses untuk Anda...

Terima kasih