Rabu, 30 Juli 2008

TANGGAL MERAH YANG PRODUKTIF BAGI PEDAGANG RITEL

Hari ini adalah tanggal merah yang berarti libur bagi sebagian besar penduduk Indonesia dalam rangka peringatan Isra' Mi'raj,tetapi menjadi hari yang sangat sibuk bagi para pedagang ritel.Memang Indonesia dikenal sebagai negara yang kebanyakan tanggal merahnya sehingga banyak yang beranggapan penduduknya kurang produktif.Tetapi postingan kali ini hanya melihat dari sudut pandang pengusaha atau pedagang ritel.Jadi sudut pandangnya sedikit subyektif,ala pedagang yang lagi untung besar......

Dari sudut pandang para peritel,libur kali ini adalah libur yang prospektif,bila hari libur kita bagi menjadi dua yaitu ada libur yang prospektif dan libur yang tidak prospektif.Kenapa libur kali ini prospektif ?,Anda bisa menebak,ya karena sebagian besar karyawan sudah gajian sehingga pada saat hari libur seperti sekarang konsumen akan memadati pusat perbelanjaan,tempat wisata dan tempat lainya untuk mulai "menipiskan dompet".Sehingga omset para peritel akan naik drastis pada hari libur ini.Tidak percaya...?.Coba saja jadi pedagang ritel,hee...heee....heeee......

Dan itu dinikmati oleh hampir semua peritel,entah kelas kaki lima maupun kelas Ramayana.Dari mulai busana muslim sampai busana non muslim (Emang ada ya..busana non muslim..?).Dari kebutuhan dapur sampai kebutuhan furnitur,dari mulai pasar baru sampai pasar lama,dari mulai mall besar sampai pasar tradisional,dari mulai toko elektronik sampai apotik,dan lain sebagainya.

Yang menarik adalah,biasanya ada kenaikan omset dua kali sampai tiga kali lipat di banding hari biasa,bahkan ada yang lebih dari itu.Sehingga para pedagang memanfaatkan betul peluang pada saat tanggal merah seperti hari ini untuk menggenjot omset dengan berbagai cara dan strategi.Misalnya dengan mempersiapkan stok yang memadai,mengerahkan seluruh karyawan untuk masuk kerja,jam buka yang lebih panjang,memberikan diskon tambahan,memberikan hadiah,dan lain sebagainya.

Untuk hari libur yang tidak produktif,biasanya bertepatan dengan "bulan tanggung",sekitar pertengahan bulan atau minggu ketiga.Karena kebanyakan calon konsumen dompetnya sudah tipis,sehingga lebih hitung-hitungan dan tidak royal seperti diawal bulan,jadi para peritel-pun tidak terlalu berharap bis menggenjot omset pada hari libur seperti itu.

Jadi hari libur adalah sumber omset yang bagus bagi para peritel bila di awal bulan atau di penghujung bulan asal di kelola dengan maksimal dengan berbagai strategi,tetapi menjadi kurang produktif bila dipertengahan bulan atau karena pengelolaan yang kurang serius.Bagaiman menurut Anda ?.

Semoga sukses slalu...
By:Mukhlis,Owner BM.Raihan

0 komentar: