Jumat, 11 Juli 2008

BAGAIMANA BILA SALAH MEMILIH BISNIS ?

Mungkinkah kita bisa salah memilih bisnis ?,menurut saya,mungkin saja.Tetapi sebetulnya dari kesalahan tadi kita bisa belajar banyak hal,baik itu tentang seluk-beluk bisnis,kecenderungan kita,dan banyak hal lainnya yang bisa membantu membuat peta untuk bisnis selanjutnya.

Bila di ibaratkan pebisnis baru seperti seorang supir yang masih baru dan belum menguasai banyak rute,yang pasti akan sering salah jalan atau nyasar dan yang harus dilakukan adalah bertanya pada orang yang paham jalan atau mempelajari peta kembali sehingga bisa menunjukkan arah yang benar untuk mencapai tujuan akhir.Pada saat nyasar ada saja informasi yang akan membuat sang supir menjadi lebih paham dengan banyak rute baru,jadi pada perjalanan selanjutnya akan lebih memudahkan sang supir untuk mencapai tujuan.

Begitu juga dengan pebisnis baru,mungkin akan salah memilih bisnis,merugi,ditipu orang,kecurian,dan lain sebagainya.Pada saat itulah diperlukan "curhat" kepada orang yang tepat untuk memompa semangat kembali agar bisa terus melaju menuju impian yang telah dicanangkan.

Mentor dalam bisnis bisa formal atau non formal,kita bisa belajar pada para pedagang kaki lima,kepada mbok-mbok penjual jamu,kepada Bob Sadino,Purdi Chandra,sampai mengikuti seminar/pelatihan kewirausahaan atau seminar-seminar motivasi,atau bisa juga mengikuti komunitas-komunitas yang mendukung,seperti TDA,JPMI,HIPMI,dan lain sebagainya.

Bila supir bertanya pada orang yang tidak mengetahui rute maka akan tambah bingung saja,begitu juga dengan pebisnis yang lagi dirundung masalah bila tidak "bertanya" pada orang yang tepat,mungkin saja malah membuat runyam dan menutup bisnisnya dan lupa dengan tujuan semula.

Saya banyak menjumpai orang yang mencoba membuka usaha,lalu merugi dan merasa tidak cocok,membuka usaha baru lagi,bangkrut lagi,merintis jenis yang lain,tekor lagi,menjajal yang lain dan berhasil.Jadi kita tidak tahu bisnis yang cocok dan yang mengantarkaan kepada kesuksesan bila kita tidak memulainya dan terus menjaga komitmen untuk menjadi pengusaha.

Bisa saja awalnya sampingan dan diremehkan tapi akhirnya sebagai sumber rizki utama kita.Bisa saja awalnya jualan bakso,tetapi yang laris minumannya lalu sukses bisnis minuman.Bisa saja awalnya jualan sate tapi akhirnya menjadi produsen tusuk sate dengan skala nasional.

Kemaren saya mendengar cerita dari seseorang di kampung bahwa ada seorang pengusaha bakso asal Wonogiri yang sangat sukses di Bandung,padahal beliau hanya menjadi produsen bakso doang....tapi tenyata sehari membutuhkan 25 ekor sapi untuk bahan baku produksi bakso tadi...Wooww Funtastic bukan...?,jualan penthol bakso tapi butuh 25 ekor sapi perhari,edan benar...

Bila kita runtut kebelakang bisa saja pengusaha bakso tadi menekuni banyak bisnis lain sebelumnya,tetapi akhirnya "berlabuh" pada penthol bakso dan itulah buah perjuangan yang tidak kenal lelah untuk terus "bertanya" dan terus mencari bisnis yang cocok.

Jadi mari terus menjaga komitmen untuk menjadi pengusaha sampai menemukan sumber rizki seperti lumpur Lapindo,yang tidak mau berhenti menyemburkan lumpurnya.Bila bisa seperti itu kita bisa bilang:ENAN TENAANN...
Salam sukses slalu...

By:Mukhlis,Owner BM.Raihan

0 komentar: