Selasa, 27 Mei 2008

BISNIS DI GANG SEMPIT DENGAN OMSET SEMILYAR PERBULAN

Saya membayangkan bila seandainya disetiap gang yang ada di Jakarta ada sekumpulan pelaku bisnis dengan omset semilyar perbulan,berapa banyak omset yang akan diraih ?.Coba kita anggap saja di Jakarta ada 1.000 gang yang produktif,maka akan didapat omset 1 trilyun Rupiah perbulan,suatu jumlah yang sangat funtastik.

Tetapi mungkinkah itu bisa menjadi kenyataan ?,menurut saya sih mungkin saja terjadi.paling tidak saya melihat ada dua gang disekitar tempat tinggal saya yang menurut hitungan kasar saya sudah mencapai omset satu milyar perbulan dari beberapa usaha yang dikendalikan dari rumah atau dijalankan di rumah yang berada di gang tersebut.

Usaha yang dijalankan di dua gang tersebut juga beragam,mulai dari jualan voucher,toko busana muslim,agen teh botol Sosro,foto kopi,penerbit buku,toko buku,warnet,konter jus,toko kelontong,kos-kosan dll.

Dan saya juga yakin banyak gang lain yang ada di jakarta lebih produktif daripada dua gang yang saya maksud diatas.

Memang salah satu faktor yang paling penting dalam membuka usaha adalah faktor lokasi yang strategis.Tetapi setiap tempat yang strategis/ramai pasti mahal.Mau bukti...?.Di blok A pasar Tanah Abang misalnya,sewa tempat 4 meter persegi saja bisa sampai 100 juta pertahun,di depan Carefour Cempaka mas dengan ukuran yang sama bisa sampai 15 juta perbulan...Alamaaak mahal amat.

Begitu juga dengan mall-mall lain yang sudah ramai.Kalau yang masih sepi yaa...murah banget bahkan biaya sewa bisa nol rupiah alias gratis,tapi harus siap "bengong" beberapa tahun...he..hee...heee....dan kalau sudah ramai harga sewa juga ikut mahal.

Jadi pilihannya adalah sewa tempat yang mahal tetapi ramai dan strategis dengan harapan omset langsung meledak atau cari yang murah tetapi sepi dan sunyi sehingga omsetpun melompong.Yang paling enak sih,sewa tempat yang murah tapi penjualanya meriah atau malah nggak usah bayar sewa.

Bagaimana caranya...?.Salah satu caranya adalah memulai atau merintis usaha dari rumah atau tempat tinggal kita,entah masih sewa atau sudah hak milik.Banyak sekali alternatif usaha yang bisa di mulai dan dikendalikan dari rumah,diantaranya:

#Berjualan via internet atau membuat webstore seperti yang telah dilakukan oleh para senior di TDA,seperti pak Roni dengan Manet-nya,pak Rosihan dengan Muslim distro-nya atau pak Teguh dengan Rumah Muslimah-nya.Terbukti dengan berjualan via internet biaya sewa dan lainya bisa sangat murah,kalau nggak salah merintisnya juga dari rumah walaupun sekarang sudah pindah ke ruko atau tempat yang lebih strategis.

#Menjadi produsen busana,makanan,minuman,tas,sepatu,eksesoris dan lain sebagainya lalu bekerjasama dengan para pedagang dipasar atau dengan orang yang sudah punya pangsa pasar atau punya jaringan.

#Menjual busana,buku,sepatu atau produk lainya dengan mempromosikan di media yang sesuai dengan target market kita atau nebeng iklan dengan menjadi agen produk yang sering diiklankan.Saya sudah membuktikan dengan cara ini,tempat kita yang tidak strategis bisa ramai oleh pengunjung dan enaknya adalah,kompetisi harga tidak seketat ketika membuka toko di pasar,jadi untung yang didapat akhirnya lebih banyak.

#Membuka usaha catering atau sejenisnya,semisal jual kambing Aqiqah sekaligus masaknya.Terbukti banyak catering yang sukses dan bermula dari rumah yang berada dalam gang yang sempit.

#Usaha laundry juga bisa di mulai dari rumah.Prospeknya juga sangat bagus karena sudah menjadi kebutuhan penduduk kota yang semakin sibuk.

#Menjadi penerbit buku juga bisa di mulai dari tempat tinggal kita,ada banyak teman yang sudah menikmati usaha dalam bidang ini dan menuai sukses.

Dan masih banyak sekali alternatif usaha lainya,tergantung kecenderungan serta keahlian dan hobi kita.Intinya adalah bagaimana kita bisa merintis usaha walaupun bermula dari rumah atau tempat tinggal dengan omset yang dahsyat.

Bila banyak yang menyadari potensi rumah sebagai basis usaha maka secara otomatis akan membuka lapangan kerja bagi warga sekitar sehingga bisa membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran dan tidak mustahil bila banyak gang di Jakarta atau kota-kota lain yang bisa di sebut GANG SATU MILYAR...atau malah lebih,semogaa....

Salam sukses slalu...

By:Mukhlis,Owner BM.Raihan

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Ass.wr.wb. Pak..saya sangat terkesan dengan tulisan anda. Dan saya pernah mampir dan belanja di BM Raihan (baru sekali sih..soalnya baru tahu). Melihat BM Raihan saya jadi teringat dengan Rabbani di Bandung. Dulu Rabbani juga seperti BM Raihan, terletak di gang sempit namun sekarang sudah menyebar kemana-mana. Saya juga mau tanya, untuk memulai usaha seperti BM Raihan apa saja yang harus dipersiapkan...dan berapa besar modal yang harus diadakan? Jazakallah.

mukhlisin jufry mengatakan...

To:Hamidah.
Terima kasih atas komentar dan pertanyaannya.
Persiapan yang paling penting adalah merubah mindset menjadi pengusaha,kalau sudah bertekad bulat membuka usaha,Insya allah hal yang lainya akan terlewati lebih mudah,misalnya masalah modal,pemilihan tempat,mencari supplyer,membangun networking,mencari karyawan dll.untuk modal uang,sangat relatif.Kami dulu memulai dengan modal tidak lebih dari 5 juta.Intinya adalah memulai sesegera mungkin.Dari pada menunggu punya modal 100 juta dan masih menunda 3 tahun lagi,akan lebih baik dimulai sekarang walaupun baru punya modal 20 juta misalnya,dan setelah 3 tahun Insya allah modal Anda sudah menjadi beberapa kali lipat serta yang terpenting,anda sudah punya pengalaman 3 tahun dalam membangun usaha dan akan lebih siap memutar modal yang lebih besar.OK...?.
TAKE ACTION..!!